Categories
Uncategorized

Apa Akibat Hubungan ‘Gemuk’ Ridvan dan Susouno?

Apa Akibat Hubungan ‘Gemuk’ Ridvan dan Susouno?

Pengamat sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta, Abdiullah Badrun, melihat intensitas proses pencalonan gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta sebagai cerminan betapa partai politik “belum mencapai level tertinggi” sebagai pilar. demokrasi

Alhasil, pemilihan pasangan bukan berdasarkan survei obyektif yang mencerminkan ekspektasi masyarakat, melainkan berdasarkan struktur sentral pimpinan partai yang dikuasai oligarki. Parahnya, itu pertanda demokrasi: “Kualitas demokrasi kita belum melampaui demokrasi yang cacat, ia akan berhenti dan kembali lagi. Abdallah juga mengatakan, partai gemuk pengusung Ridwan-Suwono akan mendapat tiga hasil bagi demokrasi jika memenangkan Pilkada Jakarta.

Ia mengatakan, pada awalnya pemerintah atau gubernur akan mendapat banyak dukungan dari parlemen.

Kedua, menurutnya, pemerintah memegang kendali atas segala hal yang menguntungkan dirinya dan koalisi.

Ketiga, dan yang terakhir, tidak ada yang memantau proses pemerintahan daerah. Parlemen akan kehilangan kendali dan digantikan oleh instrumen stempel untuk fungsi eksekutif. This is certainly a democratic disaster, especially if a phenomenon like Jakarta also occurs in other regions,” said Ubedillah.

Political observer from BRIN, Firman Noor, said the ‘fat’ coalition supporting Ridwan-Suswono created weak competitive power in the Jakarta Pilkada in producing competent and community-supported leader candidates.

“If I look objectively, the rules of the game [20% to nominate] are funny. This rule means that parties cannot nominate a candidate on their own so they have to form a coalition.”

“This rule must be overhauled and not made difficult so that there are candidates who have their own potential or with just one party can advance, without having to form a coalition,” said Firman.

Meanwhile, political observer from the KedaiKOPI survey institute, Hendri Satrio, saw that Anies’ cessation of his steps in running for the Jakarta Pilkada – even treasureofsukabumi.com though he received high support from residents – had a negative impact on democracy. “Pilkada Jakarta pada akhirnya tidak terlalu seru, bahkan dengan susunan pemain hari ini, kemungkinan partisipasi penonton akan rendah,” ujarnya.

Namun usai pengumuman calon, Hendry mengatakan, “Jokowi belum memutuskan Kaesang di Jakarta atau Jawa Tengah. Jadi kalau baca baca saja, tapi entrinya sudah final, belum, nanti kita lihat siapa yang akan menandatangani berikutnya.

Apa tanggapan kubu Ani?

Perwakilan Anis Basudan, Angga Putra Fidrian, pihaknya mengapresiasi antusiasme seluruh parpol, termasuk PKS, PKB, dan Partai Nasdem yang memutuskan mendukung pasangan Ridwan-Suswono.

“Semua keputusan harus diambil berdasarkan keadaan waktu dan pendapat pemilih masing-masing partai,” kata Angga. Angga menjelaskan, meski sudah diumumkan, tempatnya belum ditutup seluruhnya saat Anis pindah.

“Batas waktu terakhir adalah tanggal 29 Agustus 2024 sebagai batas waktu pendaftaran. Kita masih menunggu perubahan selanjutnya. Jakarta sebagai kota maju harusnya bisa menarik orang-orang baik untuk mengutarakan pemikirannya. Kita tunggu saja perubahannya terjadi,” ucapnya. Angga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *